Ekonom Ini Nilai Kebijakan Menkeu Sri Mulyani Malah Tambah Beban Rakyat Rp118 T

rizal ramli
Rizal Ramli

Inisiatifnews – Ekonom Senior, Rizal Ramli menyampakan kritikannya terhadap nilai suku bunga utang yang dikeluarkan pemerintah selama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dipercaya Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Kerja.

Menurut Rizal Ramli, kebijakan tingkat bunga utang yang begitu tinggi saat ini justru telah merugikan rakyat Indonesia. Bahkan, bunga utang yang diberikan lebih tinggi dari negara-negara yang ratingnya rendah dibawah Indonesia seperti Vietnam dan Philipina.

Bacaan Lainnya

Rizal Ramli-pun menyebut Sri Mulyani Menkeu “terbalik”, lantaran di satu sisi kebijakannya itu menguntungkan kreditur asing. Sementara, di sisi lain mengorbankan masyarakat yang menanggung bunga utang tersebut.

“Kebijakan Menkeu “terbalik” sangat merugikan rakyat Indonesia, karena RI berikan yield/bunga utang lebih tinggi dari negara-negara yang ratingnya lebih rendah, seperti, Vietnam dan Philipina. Harusnya lebih rendah. Kalau begini, kreditur asing yang happy lah,” ujar mantan anggota Tim Panel Bidang Ekonomi PBB itu di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Mahalnya bunga utang yang diberikan Sri Mulyani kepada kreditur, menurut Rizal Ramli, sudah sejak menjadi Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono. Kala itu tahun 2006 hingga 2010, Sri Mulyani menerbitkan utang sebesar Rp 454,9 triliun dengan yield yang tinggi sehingga menambah beban rakyat hingga Rp 199,7 triliun.

Sedangkan selama menjadi Menteri Keuangan di pemerintahan Presiden Joko Widodo, telah diterbitkan utang sebesar Rp 790,7 triliun yang merugikan rakyat hingga Rp 118 triliun.

“Sebagai Menkeu SBY (2006-2010), SMI terbitkan utang Rp 454,9 triliun dengan yield kemahalan sehingga nambah beban rakyat Rp 199,7 triliun. Sebagai Menkeu Jokowi (2006-19) @jokowi terbitkan utang Rp 790,7 triliun dengan yield kemahalan sehingga nambah beban rakyat Rp118 triliun. Total Menkeu ‘Terbalik’ untungkan kreditor, rugikan rakyat Rp 317,7 triliun,” tulisnya.

Rizal Ramli juga membandingkan Sri Mulyani dengan Agus Martowardojo dan Bambang Brodjonegoro ketika menjadi Menteri Keuangan yang memberikan bunga utang lebih murah.

“Ketika pinjam dengan bonds, Menkeu Agus Marto & Bambang Brojo sangat ‘proper’ dengan berikan yield utang lebih rnurah dari negara2 yg ratingnya lebih rendah seperti Thailand, Philipina. Tetapi Menkeu ‘Terbalik’ SMI dan Chatib Basri jusru sebaliknya, terbitkan utang mahal yang rugikan rakyat,” tandasnya. []

Pos terkait