Inisiatifnews – Wasekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay merasa bahwa rencana aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tak bijaksana, apalagi berencana tersebut akan digelar pada saat pelantikan Presiden Joko Widodo dan KH Maruf Amin pada tanggal 20 Oktober nanti.
Bagi Saleh, sebaiknya aksi tersebut dipilih hari lain bukan saat momentum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pilpres 2019. Dan itu menurutnya akan jauh lebih bijaksana dan arif.
“Menyampaikan pendapat itu adalah hak yang dijamin UU. Tetapi, tentu akan lebih arif jika penyampaian pendapat itu dilakukan pada waktu yang tepat. Selain itu, perlu dipastikan agar kegiatan tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya,” kata Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Kamis (10/10/2019).
Menurut Saleh, alangkah lebih baik jika aksi dilakukan pada saat yang tepat. Dia menilai, jika aksi dilakukan pada waktu yang tepat maka aspirasi yang dibawa juga akan tersampaikan dengan baik.
“Kalau waktunya tepat, pesannya pun dinilai akan lebih tersampailan dengan baik. Inti dari unjuk rasa kan itu,” ujarnya.
Sementara terkait dengan Perppu KPK, Saleh meyakini Jokowi akan mengambil keputusan yang terbaik. Mengingat Jokowi memiliki penasehat-penasehat hukum yang dapat memberikan masukan yang terbaik.
“Kita serahkan sepenuhnya persoalan itu kepada presiden Jokowi. Beliau kan punya banyak penasehat hukum. Semestinya, para penasehat itu dapat memberikan masukan yang baik dan bisa diterima semua kalangan,” pungkasnya.
“Saya kebetulan tidak ikut dalam pembahasan soal UU KPK tersebut. Yang saya tahu, saat ini bolanya ada di tangan presiden. Sebagai pemimpin, saya yakin Jokowi pasti bisa mengambil keputusan yang terbaik,” tutup Saleh. []