Konten Sarkastik, MLI Tanya Harga Lem Aibon ke Tukang Bangunan

Majelis Lucu Indonesia
Trtean Muslim dan Coki Pardede sedang mewawancarai pekerja konstruksi. [Youtube/Majelis Lucu]

Inisiatifnews – Siapa yang tak kenal dengan Coki Pardede dan Tretan Muslim. Dua orang jebolan ajang standup comedy itu sering berkolaborasi di dalam video Youtube Majelis Lucu Indonesia (MLI). Baru-baru ini, mereka membuat konten Debat Kusir yang menyinggung tentang harga lem aibon yang kebetulan tengah ramai terkait dengan proyek penganggaran KUA-PPAS 2020 DKI Jakarta.

Dalam konten videonya, Coki dan Muslim mencoba mewawancarai seorang pekerja proyek bangunan yang mengaku bernama Feri. Ia mengaku sudah bergelut di dunia konstruksi selama kurang lebih 15 tahun lamanya.

Bacaan Lainnya

Menemukan informasi latar belakang pekerjaan Feri, Tretan dan Coki pun mempertanyakan apakah Bang Feri tersebut sering bertemu dengan lem aibon, sembari menunjukkan item lem aibon kaleng ukuran 70 gram.

“Di pengalaman bapak selama 15 tahun bekerja di bidang konstruksi, biasanya harga lem aibon yang segini berapa pak?,” tanya Coki sembari menunjukkan lem aibon kaleng ukuran kecil. “Sekitar Rp 7.000 sampai Rp 9.000,” jawab Feri.

Kemudian saat ditanya ukuran detail harga lem aibon dengan ukuran 1 kg, Feri pun menjawab bahwa rata-rata harganya sekitar Rp 70.000.

“(Kalau) 1 Kg antara Rp 60.000 sampai Rp 70.000,” lanjut Feri menjawab.

Selanjutnya, Feri mencoba meyakinkan informasi harga yang disampaikannya itu masih update di toko-toko bangunan pada umumnya. Bahkan konten sarkastis ala Coki dan Muslim itu meminta Feri blak-blakan saja di toko mana ia sering membeli lem aibon untuk kebutuhan proyek konstruksinya.

Selain itu, Coki pun mencoba bertanya realitas kepada Feri, jika kedapatan harga lem aibon 1 kg dengan harga sekitar Rp 60.000 sampai Rp 70.000, sementara ada orang yang menganggarkan lem aibon dengan ukuran yang sama namun dengan harga Rp 180.000, apa yang ada di benak Feri.

“Menurut bapak (Feri), apa reaksi bapak begitu mendengar 1 kg harga lem aibon Rp 180.000,” tanya Coki. “Ya mungkin permainan bon (struk pembayaran -red),” jawab Feri polos.

Mendapati informasi dari pelaku lapangan yang kesehariannya sering bertemu dengan lem aibon itu, Tretan Muslim pun langsung berseloroh dengan narasi yang sedikit mengejek Dinas Pendidikan Jakarta Barat yang menganggarkan lem aibon dengan harga yang di atas rata-rata pasaran.

“Dinas Jakarta Barat, beli lem aibon di Pinangsia. Masak Anda dikasih tahu bapak ini, Anda nggak research atau gimana. Anda ngobrolnya dengan siapa kok beli lem Rp 184.000, kenapa bapak ini lebih informatif dari data Anda?,” kata Tretan dengan nada sarkasnya itu.

Tampaknya dalam sesi wawancara di konten video MLI, Feri sebelumnya tidak tahu maksud dan tujuan dari video kedua komedian itu.

Sebelum sesi wawancara dengan Feri ditayangkan, Coki dan Muslim menayangkan sesi kolaborasi dengan Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Rian Ernest Tanudjaja. Konten mereka juga masih berkaitan dengan kontroversi lem aibon yang sempat dimasukkan dalam penganggaran KUA-PPAS 2020 DKI Jakarta itu.

1 Kg Lem Aibon di KUA-PPAS Rp 184.000

Perlu diketahui sebelumnya, draf RAPBD DKI Jakarta heboh lantaran Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, William Aditya Sarana mengumbar draft KUA-PPAS 2020 DKI Jakarta yang mengagetkan.

Betapa tidak, dalam draf rancangan rencana pengadaan barang di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat yang sempat diunggah di situs apbd.jakarta.go.id, ditemukan item atau komponen lem aibon per 1 kilogram dengan harga Rp 184.000 untuk kebutuhan 37.500 orang selama 12 bulan. Sehingga total rencana pagu anggaran yang didaftarkan adalah Rp 82.800.000.000. []

Pos terkait