Inisiatifnews.com – VP Corporate Communications PT KCI (PT Kereta Commuter Indonesia), Anne Purba menyampaikan bahwa agenda operasional gerbong di masa hari raya idul fitri 1441 hijriyah akan dilakukan secara terbatas.
“Operasional KRL Commuter Line di Hari Raya Idul Fitri pada Minggu-Senin (24-25) Mei 2020 akan dilakukan secara terbatas,” kata Anne dalam siaran persnya, Jumat (22/5/2020).
Pembatasan ini dilakukan agar PT KCI tetap bisa melayani aktivitas masyarakat khususnya menyikapi kebijakan pemerintah daerah tentang pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Pembatasan waktu operasional tersebut bertujuan untuk melayani masyarakat yang khusus berkegiatan menggunakan KRL di sektor-sektor yang dikecualikan selama penerapan PSBB,” ujarnya.
Selama pembatasan jam operasional ini, PT KCI akan melayani perjalanan di pagi hari dengan rentan waktu pukul 05.00 WIB sampai 08.00 WIB. Sementara untuk layanan sore hari akan berlaku pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB.
“Pada waktu-waktu di luar jam operasional tersebut, stasiun akan ditutup,” jelasnya.
Walaupun layanan operasi masih diberlakukan, namun Anne mengatakan bahwa protokol kesehatan sebagai salah satu standar layanan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 tetap diterapkan.
“PT KCI tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker saat berada di stasiun maupun di dalam KRL, pemeriksaan suhu tubuh saat akan naik KRL, penerapan physical distancing, serta membatasi hingga 60 orang per kereta,” paparnya.
Sementara itu, pada hari Selasa tanggal 26 Mei 2020, jam operasional kereta akan kembali normal.
“Pada 26 Mei 2020 KRL Commuter Line akan kembali beroperasi sesuai jadwal selama masa PSBB dengan waktu operasional pukul 05.00-18.00 WIB,” imbuhnya.
Selain itu, Anne juga meminta kepada masyarakat untuk tetap mendukung program pemerintah dalam melakukan upaya kolektif memutus mata rantai penularan virus korona, sehingga wabah dan pandemi tersebut segera berakhir di Indonesia.
“PT KCI mengajak seluruh masyarakat khususnya pengguna KRL Commuter Line untuk mendukung program pemerintah dengan tidak mudik, tidak piknik, dan melakukan silaturahim secara daring demi kesehatan bersama,” tutur Anne.
“Upaya bersama ini merupakan bentuk melindungi keluarga, serta mencegah penularan Covid-19 dengan tetap di rumah saja,” sambungnya. [NOE]
