Belajar Kepada Jawa Timur, Kepada Khofifah & Gus Ipul

Inisiatifnews – Indonesia harus belajar kepada Jawa Timur dan dua tokoh politiknya, Khofifah Indar Parawansa dan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul).

Panasnya persaingan Pilkada tahun lalu, ternyata tak berkepanjangan. Keduanya mengajarkan kita bagaimana meluaskan hati dan saling menghargai. Juga, belajar menerima kekalahan secara ksatria dalam sebuah kompetisi.

Bacaan Lainnya

Bagaimana tidak, Gus Ipul, dengan berani dan rendah hati mendatangi pesta kemenangan eks rivalnya, Khofifah, setelah pelantikan resmi oleh Presiden Jokowi, yang digelar di Komplek Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (14/02/2019) malam.

Keduanya saling lempar yel-yel yang dulu bergema selama Kampanye Pilkada 2018. Gus Ipul menyanyikan jingle kampanye pasangan Khofifah-Emil. Sementara Khofifah membalasnya dengan menyanyikan jingle kampanye pasangan Gus Ipul-Puti Soekarno. “Wes Wayahe Bu Khofifah, Khofifah-Emil pilihan kita,” begitu pekik Gus Ipul diikuti sejumlah hadirin. Khofifah membalas Gus Ipul dengan menyanyikan jingle kampanye Gus Ipul-Puti Soekarno. “Kabeh sedulur, sak Jawa Timur, kabeh sedulur kabeh makmur,” balas Khofifah.

Keduanya ikhlas lahir batin satu sama lain. Kepada Khofifah, Gus Ipul menitipkan mimpinya membangun Jawa Timur yang baldatun thoyyibatun. Tentu tak cukup gemah ripah loh jinawi, tapi harus wa rabbun ghafur. Khofifah pun dengan tangan terbuka menerima setumpuk mimpi dan harapan Gus Ipul, harapan 9 juta pemilihnya, untuk terus diperjuangkan dan direalisasikan.

Bermartabatnya proses pemilihan pemimpin daerah di Jawa Timur ini juga telah dipertontonkan selama masa kampanye. Konten-konten kampanye kedua pasangan calon amat kreatif dan jauh dari caci maki. Bahwa ada satu dua kasus pendukung di bawah, harap dimaklumi. Tapi yang buruk-buruk begini tak meluas di Jawa Timur, sebab tokoh utamanya, justru senantiasa mempertontonkan uswah yang hasanah. Buktinya Jawa Timur tetep adem ayem, tentrem.

Malam hari sebelum pencoblosan, Khofifah-Emil dan Gus Ipul-Puti bertemu dalam satu panggung bersama Budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun). Malam itu, keduanya bergandengan tangan dan menyanyikan Kemesraan karya Franky & Johny Sahilatua yang dipopulerkan Iwan Fals, dengan syahdu. Barangkali sejak malam itu, ribuan warga yang hadir semakin mantap untuk terus menjaga kemesraan di tengah perbedaan pilihan.

Melihat daerah-daerah lainnya, dendam karena perbedaan pilihan politik bisa sampai mendarah daging, tak usai-usai. Efek 2014, masih terasa sampai saat ini. Puncaknya pasca Pilkada Ibukota, masyarakat masih terbelah hingga sekarang.

Arek-arek Jawa Timur, sebenarnya tak perlu deklarasi damai dengan tanda tangan yang biasanya hanya formalitas, dan berbanding terbalik saat pelaksanaan. Bahwa kalau ada deklarasi yang begituan di Jawa Timur, semata untuk menyenangkan penyelenggara. Sedulur-sedulur di Jawa Timur sudah matang, bahwa siapapun pasti punya tujuan baik, tidak ingin mencelakakan rakyat.

Persis seperti yang disampaikan oleh Mantan Ketua MK Mahfud MD. “Para caleg dan calon pemimpin yang berlaga dalam Pemilu mengemukakan visi-misi yang semua mulia. Tak ada calon yang mengatakan akan menghancurkan Indonesia atau mencelakakan rakyatnya.”

Sedang kata Cak Nun, “Menang itu gampang, kalah jauh lebih sulit. Yang diwajibkan oleh Tuhan itu bukan menang, sehingga kalah tentu bukan dosa. Yang harus dilakukan adalah berjuang terus menerus.”

Rasanya, Indonesia, khususnya elite-elite yang berkantor di bagian belakang Pulau Jawa, harus ‘belajar kembali’ ke Jawa Timur. Ke ujung terbitnya matahari. Tempat bangkitnya kembali bangsa dan negeri ini. Amin.

Duren-Duren Kopi-kopi, Biyen-Biyen Saiki-Saiki

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mempertontonkan adegan menarik di malam pesta kemenangan Khofifah-Emil Dardak Kamis (14/02/2019), di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Khofifah dan Gus Ipul berbalas jingle kampanye saat bertemu. Gus Ipul menyanyikan jingle Khofifah-Emil, sebaliknya Khofifah membalasnya dengan menyanyikan jingle kampanye pasangan Gus Ipul-Puti.

Mantan Wakil Gubernur Jatim didampingi istrinya Fatma Saifullah Yusuf, datang paling belakangan di pesta Khofifah-Emil malam itu. Pesta masih berlangsung, namun sudah di penghujung acara.

Kehadiran Gus Ipul dan istri di Gedung Grahadi mengejutkan Khofifah, Emil Dardak bersama istrinya Arumi Bachsin. Sebab, Gus Ipul memang tidak memberi kabar akan datang. Karena tak tahu, Gus Ipul dan istri tak disambut Khofifah di depan.

Begitu bertatapan dan bersalaman, Gus Ipul spontan menyanyikan jingle kampanye Khofifah-Emil. “Wes Wayahe Bu Khofifah, Khofifah-Emil pilihan kita.” Memdengar itu, Khofifah juga spontan membalasnya dengan menyanyikan jingle kampanye Gus Ipul-Puti Soekarno. “Kabeh sedulur, sak Jawa Timur, kabeh sedulur kabeh makmur.”

Setelah adegan langka ini, keduanya bertemu secara tertutup. Usai pertemuan, Gus Ipul mengungkapkan, selain memberi selamat, kedatangannya juga juga untuk menyampaikan sejumlah saran pembangunan Jawa Timur. “Sebagai mantan wakil gubernur Jatim, merasa perlu memberikan gambaran tentang banyak hal terkait pembangunan yang harus diperhatikan oleh Bu Khofifah dan Mas Emil,” kata Gus Ipul.

Gus Ipul memberi hadiah Khofifah buku karangannya yang berjudul ‘Perubahan Berkelanjutan, Gotong Royong Memakmurkan Jawa Timur’. Buku ini isinya rangkuman pengalaman dan jejak rekamnya selama dua periode menjadi Wagub Jatim. “Mudah-mudahan menjadi kenangan buat Ibu Khofifah sekaligus saya mengucapkan selamat, semoga sukses mengemban amanat, Insyaallah Jawa timur semakin maju semakin makmur,” ungkap Gus Ipul.

Gus Ipul memungkasi sesi wawancara dengan awak media dengan melempar pantun. “Duren-Duren, Kopi-Kopi. Biyen-Biyen, Saiki-Saiki (Dulu-Dulu, Sekarang-Sekarang),” ucap Gus Ipul.

Khofifah memuji mantan pasangan lawan politiknya di Pilkada Jawa Timur 2018, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno. “Sebelumnya, Gus Ipul dan Mbak Puti dengan besar hati datang ke rumah saya untuk mengucapkan selamat. Saya merasa bangga dan terhormat. Ini contoh yang baik. Saya akan akomodasi semua program baik Gus Ipul dan Mbak Puti,” ungkap Khofifah.

Untuk mengingatkan, pada Pilkada Jatim 2018, berdasarkan hasil rekapitulasi suara KPU Jatim, Khofifah-Emil memenangkan Pilkada Jatim dengan memperoleh 53,55 persen dengan 10.465.218 suara. Sementara itu, pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno memperoleh persentase sebesar 46,45 persen dengan 9.076.014 suara. (FMB)

Pos terkait